Sejak Tahun 2004 Pemerintah Kabupaten Bireuen membangun kawasan PPI Peudada yang bertujuan sebagai Pangkalan Pendaratan Ikan. Secara geografis, PPI Peudada terletak pada koordinat 05⁰20’37” LS dan 96⁰58’40” BT. Kontur permukaan tanah tersebut adalah datar, dengan ketinggian permukaan laut (dpl) 0 – 2 m. Pasang surut wilayah ini mempunyai kisaran antara surut tertinggi dan terendah  ± 1,5 m, sementara arus laut pada musim barat berkecepatan rata-rata 1,5 knot dengan ketinggian gelombang rata-rata 1,5 knot.

Berdasarkan Qanun Kabupaten BIreuen Nomor 7 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bireuen Tahun 2012 - 2032 bahwa Kecamatan Peudada merupakan kecamatan terluas dengan luas wilayah sekitar 312,84 km2, dimana PPI Peudada memiliki luas lokasi ± 13 Ha yang terletak di kawasan Kuala Peudada, secara adminitratif terletak di sebelah kanan sungai Krueng Peudada desa/ gampong Pulo, Kecamatan Peudada. Dan Jarak dengan ibukota Provinsi Aceh sejauh 204 km, dengan ibukota Kabupaten Bireuen sejauh 15 km dan berjarak 1,5 km dari ibukota Kecamatan Peudada. Kawasan PPI Peudada berbatasan dengan :

• Sebelah utara berbatas dengan Selat Malaka.
• Sebelah selatan dengan jalan negara.
• Sebelah barat berbatas dengan Desa/Gampong Seuneubok Naleung.
• Sebelah timur dengan Desa/Gampong Calok

Disebutkan didalam Qanun yang dimaksud diatas pada Pasal 54 Ayat (7) bahwa "Ketentuan Umum peraturan zonasi di kawasan sekitar prasarana pelabuhan pengumpan, pelabuhan khusus dan PPI disusun dengan ketentuan : a) penetapan batas daerah lingkungan kerja pelabuhan dan daerah lingkungan pelabuhan sesuai ketentuan, b) diperbolehkan pemanfaatan ruang untuk kebutuhan operasional dan pengembangan kawasan pelabuhan, dan c) pelarangan untuk membuang limbah dan limbah B3 pada media lingkungan hidup lautan". Serta disebutkan pada Pasal 55 Ayat (13) bahwa : "Indikasi arahan peraturan zonasi pengembangan prasarana perikanan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) huruf l, meliputi : a) kegiatan yang diperbolehkan meliputi budidaya perikanan, perikanan organik, perikanan tangkap, pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, peniliti dan wisata, b) peningkatan dan pengembangan prasarana PPI dan/atau TPI, c) peningkatan dan pengembangan prasarana pembenihan ikan, serta d) pelarangan kegiatan perusakan lingkungan hidup dan budidaya perikanan yang tidak ramah lingkungan".