Berita Pelabuhan Perikanan
berita PPN. Prigi | 09 August 2016

DAMPAK LA NINA PADA NELAYAN PRIGI

Tejadinya gejala La Nina pada tahun ini mempengaruhi penurunan proaduksi Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi. Sampai dengan akhir Juli  2016 kemarin total produksi hasil tangkapan nelayan Prigi hanya mencapai  2.817 ton. Hasil tangkapan ini hampir 3 kali lipat lebih rendah dari pada pencapaian produksi  pada akhir bulan Juli tahun lalu dengan capaian 7.307 ton. Dengan adanya cuaca yang fenomenal ini juga berdampak pada serapan restribusi di TempatPelelangan Ikan dan pengunaan bahan bakar minyak (BBM) oleh nelayan nelayan Prigi.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan Indonesia berpotensi mengalami fenomena cuaca La Nina menjelang Juli hingga September 2016 setelah El Nino dalam kondisi netral pada April. “Hal yang perlu diwaspadai setelah kondisi netral pada Maret dan April tidak berarti kondisi menjadi berhenti netral. Ada kemungkinan menyimpang ke arah sebaliknya sehingga ada potensi terjadi La Nina," kata Kepala Pusat Meteorologi Publik Mulyono Rahadi Prabowo pada konferensi pers di Gedung BMKG Jakarta, Jumat malam.

Disamping itu Pihak Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi juga terus mengintensifkan pemantauan prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG dan mempublikasikan setiap hari kepada masyarakat nelayan, baik melaui pengeras suara maupun papan informasi yang ada di sekitar lokasi Pelabuhan. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan di laut saat melakukan penangkapan ikan.

Tejadinya gejala La Nina pada tahun ini mempengaruhi penurunan proaduksi Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi. Sampai dengan akhir Juli  2016 kemarin total produksi hasil tangkapan nelayan Prigi hanya mencapai  2.817 ton. Hasil tangkapan ini hampir 3 kali lipat lebih rendah dari pada pencapaian produksi  pada akhir bulan Juli tahun lalu dengan capaian 7.307 ton. Dengan adanya cuaca yang fenomenal ini juga berdampak pada serapan restribusi di TempatPelelangan Ikan dan pengunaan bahan bakar minyak (BBM) oleh nelayan nelayan Prigi.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan Indonesia berpotensi mengalami fenomena cuaca La Nina menjelang Juli hingga September 2016 setelah El Nino dalam kondisi netral pada April. “Hal yang perlu diwaspadai setelah kondisi netral pada Maret dan April tidak berarti kondisi menjadi berhenti netral. Ada kemungkinan menyimpang ke arah sebaliknya sehingga ada potensi terjadi La Nina," kata Kepala Pusat Meteorologi Publik Mulyono Rahadi Prabowo pada konferensi pers di Gedung BMKG Jakarta, Jumat malam.

Disamping itu Pihak Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi juga terus mengintensifkan pemantauan prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG dan mempublikasikan setiap hari kepada masyarakat nelayan, baik melalui Media elektronik maupun papan informasi yang ada di sekitar lokasi Pelabuhan. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan di laut saat melakukan penangkapan ikan.

« Kembali