SIBOLGA – Sehubungan libur bersama perayaan Hari Raya Idul Fitri 1436 H, sebahagian besar kapal – kapal bertambat (tidak melaut) akibatnya harga ikan basah (ikan laut) di pasar ikan dan pasar tradisional Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah mengalami lonjakan yang cukup tinggi hingga mencapai 25-50 persen dari harga biasa, akibatnya, sebahagian besar warga di daerah ini beralih ke ikan kering (asin), ikan air tawar atau daging ayam dan telur ayam dengan tradisional yang ada di perairan Sibolga-Tapteng sejak dua minggu belakangan ini berdampak terhadap kelangkaan ikan hasil tangkapan nelayan di Sibolga. Akibatnya, para pedagang ikan di Pasar Sibolga Nauli pun kesulitan mendapatkan ikan yang akan dijual. “Meski ikan langka saat ini, namun kami tidak menaikkan terlalu tinggi harga ikan yang kami jual. Persoalan kami hanya kesulitan mencari stok ikan untuk dijual, sebab biasanya saat seperti ini, ikan habis diborong oleh pengusaha perikanan bermodal besar,” ungkap sejumlah pedagang ikan di Pasar Sibolga Nauli.