Ratusan anak yatim dan jompo mendapat santunan dari Ikatan Keluarga Alumni SMAN 1 Palabuhanratu (IKA SMANSAPAL). Kegiatan dalam rangkaian Hari Nelayan Palabuhanratu ke-57, itu digelar di halaman parkir kantor Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu (PPNP), Selasa (4/4/2017). Selain santunan, pengobatan gratis massal juga masuk dalam agenda kegiatan.
Hadir pada kesempatan itu Wakil Bupati Sukabumi H Adjo Sardjono, Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Badri Suhendi, jajaran pengurus DPC HNSI Kabupaten Sukabumi, dan panitia Hari Nelayan Palabuhanratu ke-57.
Pada kegiatan ini, panitia mendapat sokongan dana dari beberapa sponsor di antaranya Bank BJB, Apotek Bunda, Jaya Mitra Group, dan para dokter di RSUD Palabuhanratu. Terlebih, jumlah anggota IKA SMANSAPAL dari mulai angkatan pertama 1984-1985 hingga saat ini, tercatat lebih dari 6 ribu orang.
Ketua panitia pelaksana kegiatan, Asep Suryana menyebutkan, sebanyak 150 anak yatim dan 250 jompo yang diundang mendapat santunan uang tunai dan paket sembako. Rinciannya, anak yatim dari keluarga nelayan berjumlah 75, dan 75 lagi dari masyarakat umum. Sedangkan untuk jompo, 75 orang dari umum dan sisanya keluarga nelayan.
Sementara Wakil Bupati Sukabumi, H Adjo Sardjono memberikan apresiasi kepada panitia kegiatan. Menurutnya, pemberian santunan bagi anak yatim dan jompo sudah selayaknya dilakukan oleh siapa saja. Sebab aksi sosial itu sedikit dapat meringankan beban mereka.
“Saya harap ke depannya aksi sosial ini kontinyu dan bisa dilakukan oleh mereka yang mampu, bukan hanya organisasi saja. Karena masih banyak saudara kita yang kurang beruntung, sehingga perlu berbagi dengan mereka,” katanya.
Di bagian lainnya, Adjo memaparkan, potensi pertanian dan kelautan di Kabupaten Sukabumi sangat menjanjikan. Namun, potensi itu masih belum maksimal dimanfaatkan karena berbagai alasan, sehingga sangat sulit untuk menuju kesejahteraan bagi para nelayan dan petani.
“Sektor kelautan dan pertanian adalah prioritas dan harapan kami. Pemerintah daerah ingin mengentaskan kemiskinan melalui program kelautan dan pertanian. Oleh karena itu, kami masih terus bekerja agar kedua sektor tersebut dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat,” pungkasnya. (*)