Brondong – (28/6)’18, Setelah berhenti melaut sejak pra lebaran kemaren, pasca lebaran ini nelayan Brondong mulai menggeliat untuk berangkat melaut kembali (miyang), yang dimulai pada H+2. Hal ini ditandai dengan banyaknya kegiatan pengisian perbekalan melaut (es, air, solar) di dermaga perbekalan. Biasanya sekitar bulan Agustus mendatang merupakan puncak musim panen ikan, selain juga di bulan-bulan lainnya jumlah produksi ikan cukup stabil (tidak ada fluktuasi yang signifikan). Produksi ikan dari nelayan Brondong merupakan bahan baku utama yang menghidupi 7 Unit Pengolah Ikan yang berlokasi di sekitar PPN Brondong yang sudah berskala eksport, serta UPI-UPI lainnya di sekitar Surabaya dan Gresik yang kesemuanya sudah berskala eksport juga, terutama eksport ke Asia.
Selain itu, multiflier efect yang bisa dirasakan adalah banyaknya tenaga kerja yang terserap di area Tempat Pelelangan Ikan (sekitar 2700 orang per hari) dan juga sebagai andalan bahan baku Unit Pengolah Ikan skala lokal seperti produk pindang, tepung ikan, ikan kering, kerupuk ikan dan lain-lain yang menjamur di sekitar kawasan Pelabuhan. Selama semester I tahun 2018 kemaren, Nilai produksi mencapai Rp. 414,2 Milyar, volume produksi ikan sebanyak 26 juta kg, dengan 4.879 unit kapal yang bongkar. Setiap bulannya volume produksi mengalami kenaikan mencapai 4,33 juta kg, dengan nilai produksi mencapai 69,03 Milyar per bulan.