Berita Pelabuhan Perikanan
berita PPP. Bajomulyo | 06 February 2017

Nelayan Pertanyakan Kenapa Asuransi Jiwa Bagi Nelayan Tidak Merata

SEMARANG - Penerimaan klaim asuransi jiwa nelayan senilai Rp 160 juta, yang di serahkan oleh walikota Semarang Hendrar Prihadi bersama Kepala dinas Perikanan Igusti Made Agung Senin (30/1) lalu, di pertanyakan oleh beberapa nelayan yang singgah di dermaga Tambak Mulyo Semarang.

Satu di antaranya, Ruri (57) dalam kesempatan tersebut dia mengatakan, tidak meratanya asuransi jiwa yang diberikan oleh pemerintah kepada nelayan.

"Kenapa asuransi jiwa yang diberikan pemerintah tidak merata, saya saja tidak terdaftar," ujarnya. Selasa (31/1/2017).

Ruri juga menceritakan niatnya untuk mendaftarkan diri sepekan yang lalu, tapi blanko pendaftaran habis.

"Saya mau mendaftar tapi blanko habis, harusnya pendaftaran dilakukan di koperasi karena kebanyakan kelompok nelayan menginduk pada koperasi," tuturnya.

Ruri yang merupakan ketua dari kelompok nelayan Bina Laut, menuturkan, dirinya baru tahu ada asuransi jiwa sepekan lalu.

"Saya tidak tahu bagaimana prosesnya, yang saya tahu ada asuransi jiwa, langsung saya mendaftar tapi blanko malah habis," katanya.

Pria 57 tahun yang sudah menjadi nelayan sejak 1985, menambahkan, dulu ada asuransi jiwa bagi nelayan tapi pendaftaran dari kelompok dan koperasi unit desa (KUD).

"Harusnya mencontoh sistem asuransi jiwa tahun-tahun lalu, pendataan melalui koperasi dan kelompok nelayan, bukan Nelayan harus mendaftar satu persatu, kalau seperti ini kan tidak merata, ya kalau ada yang tahu, kalau yang buta informasi bagaimana," imbuhnya. (*)

« Kembali