Berita Pelabuhan Perikanan
berita PPN. Sibolga | 14 April 2015

OJK dan KKP Gelar Sosialisasi Produk Keuangan Non Bank di PPN Sibolga

TAPTENG (NEW) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar sosialisasi produk industri keuangan non bank (IKNB) kepada pelaku industri kelautan dan perikanan yang bertempat di Aula Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sibolga, Kamis (9/4) kemarin. Koordinator Pokja Pembiayaan Maritim Efrinal Sinaga mengatakan dalam sosialisasinya, sudah ada beberapa lokasi yang dinilai potensial untuk dijadikan Pilot Project dan sudah disosialisasikan kepada kelompok nelayan di daerah tersebut. Nantinya Pokja tersebut juga akan menyusun database kelayakan usaha dari para pelaku sektor kemaritiman dan perikanan. "Mereka juga harus membantu menyusun proses bisnis dan analisis kelayakan usaha bagi para pelaku IKNB yang akan turut serta berperan di sektor Kemaritiman dan Kelautan,'' kata Efrinal Sinaga. Lanjut diterangkannya, Indonesia merupakan negara bahari dan kepulauan terbesar yang terdiri dari 17.500 pulau dengan garis pantai terpanjang kedua dunia yakni 95.181 km. Dengan luas darat 1,9 juta km² yakni lahan darat 136 juta Ha dan perairan tawar 5,4 juta Ha sedangkan luas laut 5,8 juta km². ''Saat ini jumlah Pelabuhan Perikanan di Indonesia sebanyak 816 pelabuhan yang terdiri dari Pelabuhan Perikanan Samudera sebanyak 6, Pelabuhan Perikanan Nusantara sebanyak 15, Pelabuhan Perikanan Pantai sebanyak 45, Pelabuhan Pendaratan Ikan sebanyak 749 dan Pelabuhan Swasta sebanyak 2'', bebernya. Juga dijelaskan Efrinal, saat ini 4,3 miliar penduduk dunia harus memenuhi 15 - 20 persen kebutuhan proteinnya dengan mengkonsumsi ikan dan hasil laut lainnya. Kebutuhan Protein ini akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya populasi penduduk dunia. ''Usaha nelayan sangat dipengaruhi faktor alam, seperti musim sehingga hasil produk tidak konsisten, dan nelayan cenderung konsumtif. Kemudian skala usaha nelayan belum efisien dan produktif dikarenakan keterbatasan keterampilan dan teknologi, rendah akses terhadap modal, keterbatasan terhadap aspek legal usaha, rantai tata niaga yang merugikan, nelayan tidak mempunyai aset sebagai modal aktif,minimnya perlindungan sosial serta keterbatasan manajemen usaha'', terangnya. Oleh karena itu Sibolga memiliki potensi antara lain Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga dengan luas 15 Ha dan panjang 577 km yang letaknya strategis di Teluk Tapian Nauli yang dapat dikembangkan berupa kegiatan perikanan tangkap, budidaya, pembuatan pakan, pengolahan ikan dan pariwisata bahari. ''Ada 4 pilar industri kelautan dan perikanan yang dapat menjadi objek pembiayaan. Pertama, pembiayaan hulu mencakup pembiayaan keperluan pelabuhan, kapal, bahan bakar Solar, alat tangkap. Kedua, pembiayaan hilir mencakup pembiayaan kepada masyarakat nelayan setelah melakukan penangkapan ikan seperti penyediaan Cold Storage. Ketiga, pembiayaan dibidang budidaya seperti pembelian benih ikan, pembelian pakan ikan. Keempat, pembiayaan di bidang pariwisata bahari seperti pengrajin Handycraft hingga pengusaha kuliner'', paparnya. Kegiatan sosialisasi tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Tapteng Ali Amsyah Sitompul, dan dihadiri Kasubdit Investasi dan permodalan Dirjen Tangkap Arief Wirianata, Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non Bank Yusman, Direktur Kelembagaan dan Produk Industri Keuangan Non Bank Ahmad Nasrullah, Koordinator Pokja Pembiayaan Maritim Efrinal Sinaga, Ketua KNTM Immat Lubis, serta pelaku usaha perikanan Sibolga Tapteng, dan dilanjutkan peninjauan ke lapangan pelaku usaha perikanan PT. Anugerah Sari Laut. Di lokasi Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga.

« Kembali