Nelayan di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap saat ini menuai berkah dengan bermunculanya udang rebon ( trasi shrimp ) di wilayah perairan selatan Cilacap. Udang mungil yang berukuran 20 hingga 25 mili meter tersebut sedang dalam puncak musimnya sehingga populasinya meningkat secara drastis. Kehadiran udang rebon ini memberikan berkah tidak hanya bagi nelayan, tetapi juga bagi pedagang/bakul ikan yang menjalankan roda bisnisnya di kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap. Hasil Tangkapan nelayan dengan kapal berukuran kurang dari 10 GT tersebut langsung di jual kepada pengepul ataupun pedagang ikan.Selanjutnya rebon tersebut akan langsung dijemur/dikeringkan untuk dijual ke luar Cilacap dan ada pula yang langsung diolah oleh Unit Pengolahan Ikan Tradisional di wilayah Cilacap untuk bahan baku terasi. Menurut salah satu bakul ikan di PPS Cilacap, Suparti (45 ) bahwa musim rebon tersebut di mulai pada bulan September yang lalu.Dikatakan pula bahwa hasil tangkapan nelayan dalam satu hari mencapai 200 hingga 300 kg dengan harga berkisar Rp.3500/kg hingga Rp.500/kg. Udang rebon ini akan dijemur dan dikirim ke daerah Ajibarang, Prembun bahkan ke Solo dengan harga Rp.17.000/kg dalam keadaan kering.Menurutnya harga tersebut sesuai karena rebon yang dalam keadaan basah bila dikeringkan dari 100 kg menjadi 23 kg. Saat proses pengeringan ada sedikit kendala apabila musim penghujan karena bila kurang sinar matahari udang rebon tersebut cepat membusuk dan akan mengurangi kualitas. Sumber:Cucu Supari ( Pranata Humas PPS Cilacap)