Berita Pelabuhan Perikanan
berita PPN. Prigi | 01 October 2014

PENCANANGAN PROGRAM PENINGKATAN KEHIDUPAN NELAYAN (PKN) DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

Potensi perikanan yang sangat besar di Kabupaten Tulungagung membuat Menteri Kelautan dan Perikanan RI Syarif C Sutardjo, melakukan pencanangan program Peningkatan Kehidupan Nelayan (PKN) di kota marmer. Pencanangan dilakukan di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Pemkab Tulungagung, Selasa (30/9). Hadir dalam acara itu Bupati Tulungagung Syahri Mulyo SE, MSi dan Wakil Bupati Tulungagung Drs Maryoto Birowo MSi, dan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Provinsi Jatim Ir Heru Tjahjono MM. Pencanangan program PKN di Tulungagung menurut MKP Syarif C. Sutarjo merupakan bagian dari rangkaian penyelenggaraan Hari Nusantara Tahun 2014 yang jatuh pada tanggal 13 Desember 2014 mendatang. “Program PKN bertujuan untuk mengakselerasi pendapatan nelayan khususnya kelompok rumah tangga miskin nelayan di wilayah berbasis pelabuhan perikanan atau pangkalan pendaratan ikan,” ujarnya. MKP juga mengungkapkan kegembiraan dan apresiasinya dengan telah disahkannya UU Kelautan oleh DPR RI pada Senin (29/9) malam. Menurutnya UU tersebut baru selesai sekarang setelah digagas pada era pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur). “Tadi malam sudah disahkan UU Kelautan itu. Pengesahan ini sangat penting dalam bidang kelautan apalagi dalam era pemerintahan baru nanti yang menekankan pada maritim,” paparnya. UU Kelautan ini merupakan yang pertama disahkan sejak 69 tahun berdirinya Republik Indonesia. Sebelum melakukan pencanangan PKN, Syarif memberikan bantuan yang diperuntukkan bagi nelayan Tulungagung berupa pakan ikan dan peralatan yang nilainya mencapai Rp 1,5 miliar. Selain juga ada juga bantuan dari Kementerian Kesehatan sebesar Rp 1,25 miliar. Bupati Syahri Mulyo dalam sambutannya mengatakan potensi perikanan di Tulungagung sangat potensial. Apalagi kabupaten di selatan Jatim tersebut memiliki pantai sepanjang 61,47 km yang melewati empat kecamatan. Namun demikian, lanjut dia, potensi tersebut belum tergarap secara maksimal utamanya di sektor perikanan laut, yang mana produksi dari perikanan laut baru mencapai 6200 ton. Kendala yang dihadapi di antaranya masih terbatasnya nelayan yang memiliki kapal yang berbobot besar. Masih jauh dibawah perikanan budidaya Tulungagung sudah dapat memproduksi 25.000 ton. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jatim Ir Heru Tjahjono MM membenarkan jika produksi ikan budidaya di Tulungagung merupakan yang terbesar di Jatim. Bahkan menurutnya Tulungagung bisa dikata merupakan pusat budidaya ikan di Indonesia

« Kembali