RANGKAIAN KEGIATAN HUT RI DI DESA POYA KAB. HALSEL, PPN TERNATE MEMBERIKAN PELATIHAN PENGOLAHAN IKAN KEPADA MASYARAKAT NELAYAN.
Maluku Utara terkenal sebagai salah satu provinsi yang kaya akan hasil laut di Indonesia. Hal tersebut disebabkan oleh kondisi geografis Maluku Utara dengan perbandingan laut yang lebih luas daripada daratan serta banyaknya terumbu karang di daerah tersebut. Baik bagi warga yang tinggal di perkotaan maupun di pedesaan, hasil laut terutama ikan merupakan makanan yang wajib tersedia setiap harinya bagi seluruh keluarga di Maluku Utara. Bahkan, kebanyakan masyarakat Maluku Utara yang tinggal di desa-desa pesisir akan merasa lemas apabila tidak mengonsumsi ikan segar dalam sehari.
Desa Foya merupakan salah satu contoh desa penghasil ikan laut terbesar di Kecamatan Gane Timur, Kabupaten Halmahera Selatan. Melimpahnya hasil laut berupa ikan tangkapan di Desa Foya menyebabkan harga ikan di daerah tersebut cenderung murah. Selain itu, jarang sekali ditemukan hasil olahan ikan laut di Desa Foya yang dapat meningkatkan nilai ekonomi harga tersebut. Warga lebih cenderung tidak tahu bagaimana cara mengolah ikan laut menjadi suatu produk dengan nilai ekonomi lebih serta cara memasarkan produk tersebut.
Menyadari hal tersebut, Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Ternate di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan bekerja sama dengan Pemuda Penggerak Desa Halmahera Selatan beserta panitia lokal mengadakan Pelatihan Pengolahan Makanan Berbahan Dasar Ikan pada Selasa, 15 Agustus 2017 di Desa Foya, Kecamatan Gane Timur, Provinsi Maluku Utara. Pelatihan ini diikuti oleh sekitar 52 anggota PKK dari desa tersebut.
Dalam sambutannya, kepala PPN Ternate, Endang Sunaryo A.Pi. mengatakan bahwa pelatihan ini merupan salah satu bentuk pengabdian PPN Ternate kepada masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat sehingga dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat berbasis home industry. Adapun produk yang didemokan dalam pelatihan ini yaitu pembuatan bakso ikan penyuluh perikanan PPN Ternate Syamsul Hadi, S.ST.Pi. Adapun kelebihan dari produk ini selain bahan dasar pembuatan yang jumlahnya berlimpah di Desa Foya, produk bakso ikan tersebut tidak menggunakan bahan pengawet. Namun, produk tersebut tetap dapat bertahan dalam waktu yang lama sehinggai dinilai aman serta menyehatkan.
Pelatihan ini disambut antusias oleh seluruh warga desa tersebut. Ibu Kepala Desa Foya, Warda (38) mengaku sangat senang dengan pelatihan tersebut. Warda berharap pelatihan seperti ini dapat berlanjut di tahun-tahun berikutnya sehingga dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat di Desa Foya.
(syamsul hadi & Dessy Nur Amelia – Pemuda Penggerak Desa Halsel)