Berita Pelabuhan Perikanan
berita PPN. Sibolga | 15 June 2015

Tapteng Berpotensi Menjadi Sentra Penghasil Cakalang

Medan Bisnis - Sarudik. Jika Sumatera Barat, khususnya Kota Padang selama ini mampu menjadi sentra penghasil tuna terbanyak di Kawasan Pantai Barat Sumatera, maka Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) bersama Kota Sibolga, berpotensi menjadi sentra penghasil cakalang. Sebab, dari hasil pendataan yang dilakukan oleh Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sibolga, setiap waktu para nelayan Tapteng dan Kota Sibolga dapat memperoleh cakalang sebagai hasil tangkapan, tanpa dibatasi musim. "Dari hasil pendataan dan pengamatan yang kita lakukan, setiap waktu para nelayan maupun kapal penangkap ikan dari Tapteng dan Sibolga selalu mampu memperoleh cakalang di sekitar Samudera Hindia, tanpa dibatasi oleh musim. Ini menunjukkan, bahwa sebenarnya kita mampu menjadi sentra penghasil cakalang terbesar di Pantai Barat Sumatera ini. Berbeda dengan di Sumatera Barat yang menjadi sentra penghasil tuna, para nelayan kita justru jarang yang mampu menangkap tuna ini," tutur Kepala PPN Sibolga, Henry M Batubara SPi MSi kepada MedanBisnis di kantornya, baru-baru ini. Apalagi, kata Henry, berdasarkan dari informasi yang disampaikan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sumut, hasil produksi penangkapan ikan dari kawasan perairan Samudera Hindia, masih berkisar 40% sampai 60% dari total potensi sumberdaya ikan yang ada. Dengan demikian, maka dipastikan potensi produksi cakalang di kawasan itu masih sangat tinggi. "Untuk menjadikan Tapteng Sibolga sebagai sentra penghasil cakalang ini, tentunya para pengusaha perikanan mesti lebih jeli dalam melihat peluang. Artinya, para pengusaha dapat melengkapi alat tangkap yang khusus digunakan untuk memperoleh cakalang itu. Sebab, selama ini masih jarang sekali pengusaha atau kapal penangkap ikan kita yang konsentrasi pada satu jenis ikan saja, seperti cakalang itu," ujarnya. Dikatakan kemudian, untuk membangun atau membuat kapal khusus untuk penangkap cakalang ini pun sebenarnya tidak memerlukan biaya yang begitu berbeda dengan jenis kapal penangkap ikan lainnya. Hanya beberapa alat saja yang mesti ditambah. "Bedanya, kapal cakalang itu nantinya memang khusus untuk mencari dan menangkap cakalang saja, tidak amburadul dengan mencari jenis ikan lainnya. Jika ada 20 sampai 50 kapal khusus cakalang di Tapteng Sibolga ini, bayangkan berapa produksi cakalang yang mampu dihasilkan setiap hari atau bulannya, tentunya cukup berlimpah serta mampu memenuhi pasar ekspor," imbuhnya. Henry juga menyampaikan, potensi produksi cakalang ini selayaknya juga dapat dimanfaatkan oleh para investor perikanan, karena memang peluangnya cukup besar. "Jika para nelayan yang ada saat ini kemudian lagi dengan masuknya para investor, bukan tidak mungkin ke depan Tapteng Sibolga akan menjadi sentra eksportir cakalang dunia. Ini merupakan sebuah peluang yang cukup besar bagi para investor perikanan. PPN Sibolga akan selalu siap membantu semua pihak dalam upaya pengembangan potensi cakalang ini," tandasnya. (putra hutagalung)

« Kembali