Berita Pelabuhan Perikanan
berita PPN. Prigi | 25 September 2014

Upacara Adat Labuh Laut Larung Sembonyo 2014

Pantai Prigi Kecamatan Watulimo, sebagai salah satu aset wisata di Kabupaten Trenggalek, selain menyajikan pemandangan alam yang menawan juga terdapat event tahunan yang perlu untuk disaksikan. Masyarakat Prigi menamakan upacara adat ini sebagai Upacara Adat Labuh Laut Larung Sembonyo yang dilaksanakan sekali dalam setahun dan pada tahun 2014 ini diselenggarakan di TPI PPN Prigi pada hari Kamis, tanggal 25 September 2014. Acara diawali sejak Rabu malam tanggal 24 September 2014 dengan mengadakan malam Tirakatan, dengan menggelar Istighotsah yang diikuti oleh berbagai kalangan masyarakat antara lain nelayan, paguyuban juru mudi, ulama, dan Pegawai PPN Prigi. Upacara Larung Sembonyo diselenggarakan sebagai perwujudan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan ungkapan terima kasih para nelayan dan masyarakat Prigi kepada leluhur yang telah berjasa membuka kawasan teluk Prigi sehingga bisa dijadikan lahan untuk tempat tinggal dan mencari penghasilan. Tokoh leluhur yang sangat dihormati ini bernama Tumenggung Yudo Negoro. Sebagai simbolisasi rasa syukur, dan terima kasih, masyarakat membuat tumpeng yang berisi makanan dan hasil panen melaut serta uba rampe lainnya (rangkaian sesaji ini disebut Sembonyo) untuk selanjutnya dilarung ke laut lepas. Dalam pelaksanaannya , upacara Upacara Adat Labuh Laut Larung Sembonyo dimulai dengan kirab Sembonyo dari Pendopo Kecamatan Watulimo menuju Tempat Pelelangan Ikan (TPI), yang diusung para nayaka, yang diperankan oleh para pemikul ikan . Arak-arakan kirab akan membawa rangkaian sesaji Sembonyo yang diiringi dengan berbagai kesenian tradisional, antara lain jaranan dan tiban. Para tokoh masyarakat ikut mengiringi rombongan kirab hingga Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Pantai Prigi. Prosesi upacara Larung Sembonyo dimulai dengan kesenian tarian jaranan sebagai pembuka. Kemudian diteruskan dengan fragmen legenda asal mula diadakannya upacara adat Larung Sembonyo. Walaupun suasana di pantai prigi begitu panas menyengat namun tidak menyurutkan antusiasme warga masyarakat yang ingin melihat prosesi larung tersebut, bahkan banyak warga masyarakat serta pengunjung wisata ikut menaiki perahu nelayan yang di sediakan oleh para nelayan untuk membawa nasi tumpeng ke laut lepas. Akhirnya setelah rangkaian prosesi tersebut, Sembonyo diturunkan kelaut untuk dilarung ke tengah laut. Dengan ditarik oleh Kapal Sagita Sembonyo tersebut dilarung ke tengah laut disekitar Karang Pegat yang bersebelahan dengan Gunung Kumbokarno.

« Kembali